Kamis, 24 Mei 2012

"Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian"

     Setiap manusia memang tidak pernah lepas dari tanggung jawabnya masing-masing. Selain memperoleh hak, manusia juga harus menjalankan kewajibannya. Hak dan kewajiban itu harus seimbang adanya. Setiap orang mempunyai tanggung jawabnya masing-masing. Misalnya sebagai seorang anak, mereka mempunyai kewajiban untuk membantu orangtua dalam pekerjaan rumah selain itu sebagai seorang pelajar anak itu mempunyai kewajiban untuk belajar dan memperoleh prestasi yang bagus. Sedangkan sebagai orangtua, mereka mempunyai tanggung jawabnya sendiri yaitu mencari nafkah untuk kelangsungan hidup keluarga mereka, selain itu mereka juga mempunyai tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi anak mereka. Setiap anggota keluarga memang mempunyai tanggung jawab mereka masing-masing, tetapi sebagai sebagai sebuah keluarga haruslah saling membantu dan melengkapi satu sama lain agar tercapainya keluarga yang harmonis.

     Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa. Seperti yang kita tahu mahasiswa tidak pernah lepas dari tanggung jawabnya untuk selalu terus belajar, jika kita sudah berada dalam satu universitas itu berarti kita sudah siap dengan tanggung jawab kita sebagai mahasiswa untuk belajar, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, dan mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan. Tanggung jawab inilah yang sering diabaikan oleh sebagian mahasiswa. Tidak masuk saat jam kuliah yang sudah ditetapkan atau yang dikenal dengan istilah “cabut” sudah tidak asing lagi kita dengar bahkan kita lihat sebagai seorang mahasiswa. Istilah ini sering dilakukan oleh sebagian mahasiswa, padahal dengan mereka tidak hadir dalam satu kali pertemuan saja mereka sudah melewati beberapa materi dan lebih lagi apabila itu dilakukan berulang-ulang. Itulah yang sangat disayangkan, karena sertiap orang tua telah mebiayai anak-anak mereka tentunya dengan kerja keras. Tetapi kadang seorang anak tidak bisa memahami hal tersebut. Sebagai orangtua mereka membiayai anak mereka untuk dapat kuliah tentunya dengan harapan bahwa anak mereka dapat belajar dengan baik dan dapat berhasil yaitu dengan mendapatkan pekerjaan yang memuaskan. Tetapi sekarang banyak mahasiswa yang kurang peka akan hal tersebut, kebanyakan dari mereka baru menyadari  perbuatan mereka itu atau menyesalinya setelah mereka menghadapi jalan buntu.

     Maka dari itu sebelum kita menghadapi jalan  buntu tersebut marilah kita sebagai mahasiswa mulai menyadari betapa pentingnya pendidikan kita untuk mencapai masa depan yang cerah dan tentunya untuk membahagiakan orangtua kita dan membalas perjuangan mereka. Apa salahnya jika kita bersusah-susah dahulu tetapi suatu saat kita akan memperoleh imabalannya yaitu hidup yang sukses dan bahagia. Seperti kata pepatah “Berakit-rakit dahulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar