Sabtu, 01 Desember 2012

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Komunikasi diperlukan sebagai interaksi dalam keluarga, masyarakat maupun dunia kerja. Komunikasi juga dibutuhkan dalam organisasi. Tanpa komunikasi suatu organisasi tidak akan dapat berjalan. Dengan berkomunikasi kita dapat melakukan hal apa saja termasuk berbisnis. Pada dasarnya komunikasi  terbagi menjadi dua macam yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Walaupun bentuk komunikasinya berbeda tapi tujuannya tetap sama yaitu untuk penyampaian dan pengiriman pesan.
Seiring perkembangan zaman alat komunikasipun semakin berkembang. Tidak bisa dipungkiri bahwa komunikasi mempunyai peranan penting. Tanpa adanya komunikasi, kegiatan yang dihasilkan akan mengalami hambatan bahkan tidak akan berkembang.  

2. Tujuan
Komunikasi sangat dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagaimana suatu tujuan dapat tercapai tentunya itu semua didapat dari komunikasi yang baik, teratur dan lancar. Terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian, unsur-unsur, hambatan-hambatan, dan klasifikasi komunikasi. Setelah kita mengetahui point-point tersebut maka suatu organisasi akan dapat berjalan lancar pastinya.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1. Who? (siapa/sumber)
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan)
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan), dari sumber(komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media)
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka), maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima)
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber. 
Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).
5. With What Effect? (dampak/efek)
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dll.

Pengertian Komunikasi menurut beberapa ahli
  • Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
  • Gerald R.Miller

Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.
  • Everett M.Rogers

Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
  • Carl I. Hovland

Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
  • New Comb

Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
  • Bernard Barelson & Garry A. Stainer

Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
  • Cholin Cherry

Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
  • William J. Seller

William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.

B. Unsur-unsur Komunikasi
Dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang mutlak harus dipenuhi karena merupakan suatu bentuk kesatuan yang utuh dan bulat . Bila salah satu unsur tidak ada , maka komunikasi tidak akan pernah terjadi . Dengan demikian , setiap unsur dalam komunikasi itu memiliki hubungan yang sangat erat dan slaing ketergantungan satu dengan lainnya . Artinya , keberhasilan komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut . Unsur - unsur komunikasi yaitu : 
  1. Komunikator / pengirim / sender .
Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan . Komunikator bisa tunggal , kelompok , atau organisasi pengirim berita . Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas , memilih media yang ocok untuk menyampaikan pesan tersebut , dan meminta kejelasan apakah pesan telah diterima dengan baik . Untuk itu , seorang komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi , apa yang akan dia sampaikan , dan bagaimana cara menyampaikannya .
  1. Komunikan / penerima / receiver .
Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator . Dalam proses komunikasi , penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar . Penerima pesan juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna .
  1. Saluran / media / channel .
Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya . Pesan dapat berupa kata - kata atau tulisan , tiruan , gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon , televisi , fax , photo copy , email , sandi morse , semaphore , sms , dan sebagainya . Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan ( Wursanto , 1994 )
C. Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi?
    Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa secara lisan maupun tulisan. Salah satu nya adalah dengan memberikan solusi yang tepat kepada orang lain yang membutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah nya.

    Tahapan - tahapan menyalurkan ide melalui komunikasi :

I. IDE (gagasan) : Pengirim
2.PERUMUSAN : Ide si Pengirim disampaikan dalam kata-kata.
3.PENYALURAN (transmitting) : Lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat.
4.TINDAKAN : Perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5.PENGERTIAN : Kata-kata si Pengirim yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si Penerima.
6.PENERIMAAN : Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).


Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.

Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.

D. Hambatan-hambatan Komunikasi
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1. Hambatan dari Proses Komunikasi :
• Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
• Hambatan dalam penyandian/simbol
  Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
• Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
• Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
• Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
• Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.


2. Hambatan Fisik

      Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.



3. Hambatan Semantik.

     Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.



4. Hambatan Psikologis

     Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.



E. Klasifikasi Komunikasi dalam Organisasi
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
1. Dari segi sifatnya :
    a. Komunikasi Lisan
        komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
        cth: presentasi
    b. Komunukasi Tertulis
        komunikasi melalui tulisan
       Cth: email
    c. Komunikasi Verbal
        komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
       cth: curhat
    d. Komunikasi Non Verbal
       komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
       cth: seseorang yang nerves (gemetar)


2. Dari segi arahnya :

    a. Komunikasi Ke atas
        komunikasi dari bawahan ke atasan
    b. Komunikasi Ke bawah
        komunikasi dari atasan ke bawahan
    c. Komunikasi Horizontal
        komunikasi ke sesama manusia / setingkat
    d. Komunikasi Satu Arah
        pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
    e. Komunikasi Dua Arah
        berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi



3. Menurut Lawannya :

    a. Komunikasi Satu Lawan Satu
        berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
        cth:berbicara melalui telepon
    b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
‏        berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
        Cth: kelompok satpam menginterogasi maling
    c. Kelompok Lawan Kelompok
        berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain
        Cth: debat partai politik



4. Menurut Keresmiannya :

    a. Komunikasi Formal
        komunikasi yang berlangsung resmi
        cth: rapat pemegang saham
    b. Komunikasi Informal
        komunikasi yang tidak resmi
        cth : berbicara dengan teman

Kesimpulan

Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator. Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect. Suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar apabila memiliki komunikasi yang baik, teratur dan lancar.

Sumber








Senin, 05 November 2012

Teori Organisasi Umum (tugas 2)


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang 
Dalam tugas kali ini kita akan membahas tentang tipe dan bentuk organisasi, beserta masalah-masalah atau konflik-konflik yang dapat timbul dalam organisasi. Dalam organisasi pengaturan struktur atau skema organisasi juga penting adanya, karena dari situlah yang akan menentukan bagaimana organisasi akan berjalan. Dalam menjalankan suatu organisasi pasti kita akan menghadapi suatu hambatan, sebesar apapun hambatan yang ada itu semua dapat teratasi tergantung bagaimana kita menyikapinya. Tentunya disini kita membutuhkan kepala dingin dan ketenangan untuk menyelesaikan tiap hambatan yang ada.
 
2. Tujuan
Tujuan dibuatnya tugas ini adalah untuk memberi informasi tentang macam-macam tipe atau bentuk organisasi, serta struktur atau skema organisasi. Karena dari situlah langkah awal suatu organisasi ditentukan. Dalam tugas ini juga akan menerangkan tentang konflik organisasi yang pastinya memiliki strategi penyelesaian dalam tiap konliknya.

 
PEMBAHASAN
 
TIPE ORGANISASI
A. TIPE DAN BENTUK ORGANISASI

Dalam organisasi di Indonesia bermacam-macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan, atau organisasi partai politik. Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional. Karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus. Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan sebagai berikut:
1. Piramida Mendatar(flat) mempunyai ciri-ciri diantaranya : 
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit. b. jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak 
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran. 
2. Piramida Terbalik. Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3. Type Kerucut type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak. b.Rentang kendali sempit. c.Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh. e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.


Bentuk Organisasi
Dalam berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi
1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3. Bentuk organisasi fungsional
4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini dan staff 


Tipe atau bentuk organisasi 

  • Bentuk Organisasi Garis : Bentuk ini merupakan bentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi. 
  • Bentuk Organisasi Fungsional: Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
  • Bentuk Organisasi Garis dan Staff : Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
  • Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff : Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.

B. Struktur atau skema organisasi
Struktur atau skema organisasi yaitu satuan organisasi yang mempunyai hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Jadi arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang , dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi.
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
  1. Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
  1. Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kearah kanan atau sebaliknya.
  1. Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinannya sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang lingkaran.
  1. Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya
  1. Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips
  1. Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.

C. Konflik Organisasi
Konflik berasal dari kata Conligere (bahasa latin) yang berarti menyerang bersama-sama
Menurut Mitchell ( 1981) Konflik adalah sebuah situasi dalam mana dua atau lebih orang saling mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya tetapi hanya salah satu yang berhasil mencapainya.
Menurut James A. Schellenberg (1966) Konflik adalah situasi dimana Individu atau kelompok yang lain dalam rangka merebut sesuatu yang dikehendaki berdasarkan pada persaingan kepentingan-kepentingan karena perbedaan identitas atau sikap.
Menurut Louis Kiesberg (1988) Konflik sosial adalah fenomen umum yaitu hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok ) yang memiliki atau merasa memiliki sasaran-sasaran yang tidak sejalan.
~ Teori Resolusi konflik
Resolusi konflik menekankan kebutuhan untuk melihat perdamaian sebagai suatu proses terbuka dan membagi proses penyelesaian konflik dalam beberapa tahap sesuai dengan dinamika siklus konflik. Resolusi konflik juga berupaya menciptakan suatu mekanisme penyelesaian konflik secara komprehensif dalam tiap-tiap tahap eskalasi konflik. Pada intinya, teori resolusi konflik mengedepankan prinsip-prinsip bahwa;
  1. Konflik tidak dapat dipandang sebagai suatu fenomena politik-militeristik namun juga harus dilihat sebagai suatu fenomena sosial,
  2. Konflik memiliki suatu siklus hidup yang tidak berjalan linear, sangat bergantung pada dinamika lingkungan konflik,
  3. Sebab-sebab konflik tidak dapat direduksi ke dalam suatu variabel tunggal dalam bentuk suatu proposisi kausalitas bivariat melainkan harus dilihat sebagai fenomena yang terjadi karena interaksi bertingkat berbagai faktor,
  4. Resolusi konflik hanya diterapkan secara optimal jika dikombinasikan dengan beragam mekanisme penyelesaian konflik lain yang relevan.
Jenis-Jenis Konflik
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, dikelompokkan sebagai berikut :
~ Person rile conflict  : konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang.
   ~ Inter rule conflict     : konflik antar peranan, yaitu persoalan timbul karena satu orang                    menjabat satu atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
   ~ Intersender conflict : konflik yang timbuk karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang.
   ~ Intrasender conflict : konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.
Selain pembagian jenis konflik di atas masih ada pembagian jenis konflik yang dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan, yaitu :
¯ Konflik dalam diri individu
¯ Konflik antar individu
¯ Konflik antar individu dan kelompok
¯ Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
¯ Konflik antar organisasi
Individu-individu dalam organisasi mempunyai banyak tekanan pengoperasian organisasional yang menyebabkan konflik. Secara lebih konseptual litteral mengemukakan empat penyebab konflik organisasional, yaitu :
1. Suatu situasi dimana tujuan-tujuan tidak sesuai
2. Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-alokasi sumber daya yang tidak sesuai
3. Suatu masalah yang tidak tepatan status
4. Perbedaan presepsi

Didalam organisasi terdapat empat bidang structural, dan dibidang itulah konflik sering      terjadi yaitu :
* Konflik hirarkis adalah konflik antar berbagai tingkatan organisasi
* Konflik fungsional adalah konflik antar berbagai departemen fungsional organisasi
* Konflik lini-staf adalah konflik antara lini dan staf
* Konflik formal informal adalah konflik antara organisasi formal dan organisasi informal.

Secara tradisional pendekatan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan optimistik. Pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggapan, yaitu :
*Konflik dapat di hindarkan
*Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah, pengacau dan primadona
*Bentuk-bentuk wewenang legalistic
*Korban diterima sebagai hal yang tak dapat dielakkan
Apabila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terhadap perbedaan antar anggota organisasi itu makin parah sehingga konsesus sulit dicapai, sehingga konflik tak terelakkan. Dalam hal ini pimpinan dapat melakukan berbagai tindakan tetapi harus melihat situasi dan kondisinya, yaitu :
*Menggunakan kekuasaan
*Konfrontasi
*Kompromi
*Menghaluskan situasi
*Mengundurkan diri
Bila dilihat sekilas sepertinya konflik itu sangat sulit untuk dihindari dan diselesaikan, tetapi dalam hal ini jangan beranggapan bahwa dengan adanya konflik berarti organisasi tersebut telah gagal. Karena bagaimanapun sulitnya suatu konflik pasti dapat diselesaikan oleh para anggota dengan melihat persoalan serta mendudukannya pada proporsi yang wajar.

 Sumber-Sumber Konflik
  1. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas
  2. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan
  3. Saling ketergantungan dalam kegiatan-kegiatan kerja
  4. Perbedaan nilai-nilai atau presepsi
  5. Kemandirian organisasional
  6. Gaya-gaya individual
Strategi Penyelesaian Konflik
Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
  1. Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
  2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
  3. Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
  4. Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
  5. Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat keputusan.
  6. Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
  7. Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
  8. Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptabledalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.
D. Contoh Nyata Organisasi di Lingkungan sekitar
Dalam kehidupan nyata saya mengikuti atau bergabung dalam suatu organisasi yaitu organisasi PSM Swara Darmagita Universitas Gunadarma. Saya ikut bergabung ke dalam organisasi tersebut sejak tingkat 1. Tahap awal organisasi ini dimulai dengan tahap audisi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan pendidikan dasar calon anggota muda sampai penutupan calon anggota muda menjadi calon anggota setelah dua bulan lamanya. Kemudian calon anggota wajib mengikuti pelantikan jika ingin menjadi anggota. Saya termasuk yang telah melewati tahap-tahap tersebut hingga sekarang menjadi anggota. Di dalam organisasi ini juga terdapat kepengurusan yang terdiri dari tingkatan-tingkatan nya seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, humas, perlengkapan, dokumentasi dan lain-lain. Menurut saya kepengurusan dalam organisasi ini sangat penting adanya, jika tidak maka acara-acara yang ada tidak dapat berjalan dengan lancar. Kepengurusan disini mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dari pada anggota lainnya. Tapi diluar kepengurusan setiap anggota mempunyai tanggung jawab yang sama.
Suatu organisasi dapat berhasil jika setiap anggota di dalamnya memiliki satu tujuan yang sama. Bayangkan apabila setiap orang dalam suatu organisasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda, maka pasti organisasi tersebut tidak jelas arahnya dan sulit mencapai kesuksesan. Contohnya jika ingin mengikuti sebuah lomba, kita harus mempunyai target untuk lebih mamacu semangat kita. Disinilah setiap anggota harus mempunyai tujuan yang sama. Misalnya targetnya dalah menang dan mendapat juara 3 besar. Bayangkan apabila yang satu memiliki tujuan hanya ingin mencari pengalaman, yang satu hanya ingin dilihat orang banyak, yang satu hanya ingin mencari teman baru dan lain-lain maka pastinya targer awal yang sudah ditetapkan tidak akan tercapai. tapi apabila setiap kepala sama-sama ingin menang dan juara 3 besar maka tiap orang pasti berusaha semaksimal mungkin dan tujuan awal kemungkinan tercapainya pasti lebih besar. 


Kesimpulan

Organisasi mempunyai tipe, bentuk dan skema atau struktur organisasi. Tipe organisasi ada tiga, yaitu: Piramida Mendatar(flat). Piramida Terbalilik dan Tipe Kerucut. Bentuk organisasi ada empat, yaitu: garis, fungsional, garis dan staff, fungsional dan staff. Organisasi mempunyai struktur organisasi, struktur organisasi adalah hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi. Di dalam suatu organisasi juga pasti pernah mengalami konflik organisasi, tetapi seberapa sulit suatu konflik dalam organisasi pasti dapat diselesaikan oleh para anggota asalkan dapat melihat persoalan serta mendudukannya pada proporsi yang wajar. Organisasi tidak hanya terdiri dari satu orang melainkan beberapa orang,  dari tiap orang yang ada kita dapat menyatukan tiap ide-ide yang ada sampai kita yakin itulah solusi yang tepat. Jaka tiap konflik yang ada tidak akan ditanggung sendiri.