Senin, 05 November 2012

Teori Organisasi Umum (tugas 2)


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang 
Dalam tugas kali ini kita akan membahas tentang tipe dan bentuk organisasi, beserta masalah-masalah atau konflik-konflik yang dapat timbul dalam organisasi. Dalam organisasi pengaturan struktur atau skema organisasi juga penting adanya, karena dari situlah yang akan menentukan bagaimana organisasi akan berjalan. Dalam menjalankan suatu organisasi pasti kita akan menghadapi suatu hambatan, sebesar apapun hambatan yang ada itu semua dapat teratasi tergantung bagaimana kita menyikapinya. Tentunya disini kita membutuhkan kepala dingin dan ketenangan untuk menyelesaikan tiap hambatan yang ada.
 
2. Tujuan
Tujuan dibuatnya tugas ini adalah untuk memberi informasi tentang macam-macam tipe atau bentuk organisasi, serta struktur atau skema organisasi. Karena dari situlah langkah awal suatu organisasi ditentukan. Dalam tugas ini juga akan menerangkan tentang konflik organisasi yang pastinya memiliki strategi penyelesaian dalam tiap konliknya.

 
PEMBAHASAN
 
TIPE ORGANISASI
A. TIPE DAN BENTUK ORGANISASI

Dalam organisasi di Indonesia bermacam-macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan, atau organisasi partai politik. Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional. Karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus. Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan sebagai berikut:
1. Piramida Mendatar(flat) mempunyai ciri-ciri diantaranya : 
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit. b. jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak 
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran. 
2. Piramida Terbalik. Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3. Type Kerucut type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak. b.Rentang kendali sempit. c.Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh. e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.


Bentuk Organisasi
Dalam berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi
1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3. Bentuk organisasi fungsional
4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini dan staff 


Tipe atau bentuk organisasi 

  • Bentuk Organisasi Garis : Bentuk ini merupakan bentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi. 
  • Bentuk Organisasi Fungsional: Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
  • Bentuk Organisasi Garis dan Staff : Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
  • Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff : Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.

B. Struktur atau skema organisasi
Struktur atau skema organisasi yaitu satuan organisasi yang mempunyai hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Jadi arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang , dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi.
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
  1. Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
  1. Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kearah kanan atau sebaliknya.
  1. Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinannya sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang lingkaran.
  1. Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya
  1. Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips
  1. Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.

C. Konflik Organisasi
Konflik berasal dari kata Conligere (bahasa latin) yang berarti menyerang bersama-sama
Menurut Mitchell ( 1981) Konflik adalah sebuah situasi dalam mana dua atau lebih orang saling mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya tetapi hanya salah satu yang berhasil mencapainya.
Menurut James A. Schellenberg (1966) Konflik adalah situasi dimana Individu atau kelompok yang lain dalam rangka merebut sesuatu yang dikehendaki berdasarkan pada persaingan kepentingan-kepentingan karena perbedaan identitas atau sikap.
Menurut Louis Kiesberg (1988) Konflik sosial adalah fenomen umum yaitu hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok ) yang memiliki atau merasa memiliki sasaran-sasaran yang tidak sejalan.
~ Teori Resolusi konflik
Resolusi konflik menekankan kebutuhan untuk melihat perdamaian sebagai suatu proses terbuka dan membagi proses penyelesaian konflik dalam beberapa tahap sesuai dengan dinamika siklus konflik. Resolusi konflik juga berupaya menciptakan suatu mekanisme penyelesaian konflik secara komprehensif dalam tiap-tiap tahap eskalasi konflik. Pada intinya, teori resolusi konflik mengedepankan prinsip-prinsip bahwa;
  1. Konflik tidak dapat dipandang sebagai suatu fenomena politik-militeristik namun juga harus dilihat sebagai suatu fenomena sosial,
  2. Konflik memiliki suatu siklus hidup yang tidak berjalan linear, sangat bergantung pada dinamika lingkungan konflik,
  3. Sebab-sebab konflik tidak dapat direduksi ke dalam suatu variabel tunggal dalam bentuk suatu proposisi kausalitas bivariat melainkan harus dilihat sebagai fenomena yang terjadi karena interaksi bertingkat berbagai faktor,
  4. Resolusi konflik hanya diterapkan secara optimal jika dikombinasikan dengan beragam mekanisme penyelesaian konflik lain yang relevan.
Jenis-Jenis Konflik
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, dikelompokkan sebagai berikut :
~ Person rile conflict  : konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang.
   ~ Inter rule conflict     : konflik antar peranan, yaitu persoalan timbul karena satu orang                    menjabat satu atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
   ~ Intersender conflict : konflik yang timbuk karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang.
   ~ Intrasender conflict : konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.
Selain pembagian jenis konflik di atas masih ada pembagian jenis konflik yang dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan, yaitu :
¯ Konflik dalam diri individu
¯ Konflik antar individu
¯ Konflik antar individu dan kelompok
¯ Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
¯ Konflik antar organisasi
Individu-individu dalam organisasi mempunyai banyak tekanan pengoperasian organisasional yang menyebabkan konflik. Secara lebih konseptual litteral mengemukakan empat penyebab konflik organisasional, yaitu :
1. Suatu situasi dimana tujuan-tujuan tidak sesuai
2. Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-alokasi sumber daya yang tidak sesuai
3. Suatu masalah yang tidak tepatan status
4. Perbedaan presepsi

Didalam organisasi terdapat empat bidang structural, dan dibidang itulah konflik sering      terjadi yaitu :
* Konflik hirarkis adalah konflik antar berbagai tingkatan organisasi
* Konflik fungsional adalah konflik antar berbagai departemen fungsional organisasi
* Konflik lini-staf adalah konflik antara lini dan staf
* Konflik formal informal adalah konflik antara organisasi formal dan organisasi informal.

Secara tradisional pendekatan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan optimistik. Pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggapan, yaitu :
*Konflik dapat di hindarkan
*Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah, pengacau dan primadona
*Bentuk-bentuk wewenang legalistic
*Korban diterima sebagai hal yang tak dapat dielakkan
Apabila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terhadap perbedaan antar anggota organisasi itu makin parah sehingga konsesus sulit dicapai, sehingga konflik tak terelakkan. Dalam hal ini pimpinan dapat melakukan berbagai tindakan tetapi harus melihat situasi dan kondisinya, yaitu :
*Menggunakan kekuasaan
*Konfrontasi
*Kompromi
*Menghaluskan situasi
*Mengundurkan diri
Bila dilihat sekilas sepertinya konflik itu sangat sulit untuk dihindari dan diselesaikan, tetapi dalam hal ini jangan beranggapan bahwa dengan adanya konflik berarti organisasi tersebut telah gagal. Karena bagaimanapun sulitnya suatu konflik pasti dapat diselesaikan oleh para anggota dengan melihat persoalan serta mendudukannya pada proporsi yang wajar.

 Sumber-Sumber Konflik
  1. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas
  2. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan
  3. Saling ketergantungan dalam kegiatan-kegiatan kerja
  4. Perbedaan nilai-nilai atau presepsi
  5. Kemandirian organisasional
  6. Gaya-gaya individual
Strategi Penyelesaian Konflik
Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
  1. Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
  2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
  3. Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
  4. Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
  5. Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat keputusan.
  6. Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
  7. Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
  8. Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptabledalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.
D. Contoh Nyata Organisasi di Lingkungan sekitar
Dalam kehidupan nyata saya mengikuti atau bergabung dalam suatu organisasi yaitu organisasi PSM Swara Darmagita Universitas Gunadarma. Saya ikut bergabung ke dalam organisasi tersebut sejak tingkat 1. Tahap awal organisasi ini dimulai dengan tahap audisi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan pendidikan dasar calon anggota muda sampai penutupan calon anggota muda menjadi calon anggota setelah dua bulan lamanya. Kemudian calon anggota wajib mengikuti pelantikan jika ingin menjadi anggota. Saya termasuk yang telah melewati tahap-tahap tersebut hingga sekarang menjadi anggota. Di dalam organisasi ini juga terdapat kepengurusan yang terdiri dari tingkatan-tingkatan nya seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, humas, perlengkapan, dokumentasi dan lain-lain. Menurut saya kepengurusan dalam organisasi ini sangat penting adanya, jika tidak maka acara-acara yang ada tidak dapat berjalan dengan lancar. Kepengurusan disini mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dari pada anggota lainnya. Tapi diluar kepengurusan setiap anggota mempunyai tanggung jawab yang sama.
Suatu organisasi dapat berhasil jika setiap anggota di dalamnya memiliki satu tujuan yang sama. Bayangkan apabila setiap orang dalam suatu organisasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda, maka pasti organisasi tersebut tidak jelas arahnya dan sulit mencapai kesuksesan. Contohnya jika ingin mengikuti sebuah lomba, kita harus mempunyai target untuk lebih mamacu semangat kita. Disinilah setiap anggota harus mempunyai tujuan yang sama. Misalnya targetnya dalah menang dan mendapat juara 3 besar. Bayangkan apabila yang satu memiliki tujuan hanya ingin mencari pengalaman, yang satu hanya ingin dilihat orang banyak, yang satu hanya ingin mencari teman baru dan lain-lain maka pastinya targer awal yang sudah ditetapkan tidak akan tercapai. tapi apabila setiap kepala sama-sama ingin menang dan juara 3 besar maka tiap orang pasti berusaha semaksimal mungkin dan tujuan awal kemungkinan tercapainya pasti lebih besar. 


Kesimpulan

Organisasi mempunyai tipe, bentuk dan skema atau struktur organisasi. Tipe organisasi ada tiga, yaitu: Piramida Mendatar(flat). Piramida Terbalilik dan Tipe Kerucut. Bentuk organisasi ada empat, yaitu: garis, fungsional, garis dan staff, fungsional dan staff. Organisasi mempunyai struktur organisasi, struktur organisasi adalah hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi. Di dalam suatu organisasi juga pasti pernah mengalami konflik organisasi, tetapi seberapa sulit suatu konflik dalam organisasi pasti dapat diselesaikan oleh para anggota asalkan dapat melihat persoalan serta mendudukannya pada proporsi yang wajar. Organisasi tidak hanya terdiri dari satu orang melainkan beberapa orang,  dari tiap orang yang ada kita dapat menyatukan tiap ide-ide yang ada sampai kita yakin itulah solusi yang tepat. Jaka tiap konflik yang ada tidak akan ditanggung sendiri.

Teori Organisai Umum (Tugas 1)

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
        Organisasi sudah tidak asing lagi di kehidupan kita. Organisasi ada sejak dahulu, tidak hanya dilingkuhan kepemerintahan, organisasi juga berlaku dikehidupan masyarakat. Organisasi sangat merakyat adanya. Seperti di sekolah maupun di kampus, lingkungan masyarakat, kepemerintahan, bahkan organisasi dunia.
         Dalam tugas ini kita akan membahas tentang pentingnya organisasi, unsur-unsur, ciri-ciri dan macam-macam organisasi. Organisasi mampu membuat kita menjadi lebih terampil. Banyak ilmu yang kita dapat dari sbuah organisasi, karena terjalin komunikasi antar satu sama lain, sehingga melahirkan informasi baru. Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila didalamnya terdapat kerjasama yang baik. Banyak dari organisasi mengalami kegagalan, itu disebabkan karena tidak adanya kerjasama, setiap orang tidak bisa menahan keegoisan mereka sehingga satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya tidak dapat tercapai. Maka dari itu dalam organisasi sangat dibutuhkan adanya kerjasama.

 2. Tujuan
     Tujuan dari adanya organisasi itu sendiri adalah mampu melatih setiap orang (anggota) agar mampu bersosialisasi di depan umum, mengungkapkan pendapat, dan mampu menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Juga sebagai pemersatu dari banyaknya pendapat atau ide-ide yang ada untuk mencapainya suatu tujuan bersama.

PEMBAHASAN

 ARTI PENTINGNYA ORGANISASI DAN METODE

Pengertian Organisasi
Secara umum, organisasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari sekelompok individu yang saling bekerja sama dan memiliki suatu pembagian kerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara struktural dan sistematis.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dengan demikian dari perngertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah organisasi, terdapat beberapa pola hubungan antara individu yang mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam mewujudkan tujuan organisasi.

Pengertian Metode
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalanyang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalahcara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Sebagai contoh, mengajar adalah salah satu tugas utama guru ataupun dosen. Dengan demikian penggunaan dan  penerapan metode pengajaran merupakan salah satu faktor yang penting yang ikut andil dalam kegiatan  belajar mengajar . dan berhasil atau tidaknya metode tersebut dapat dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya. Metode yang diterapkan setiap guru atau dosen pasti berbeda-beda untuk memikat perhatian anak didik mereka. Maka dari itu disini guru dituntut untuk pandai-pandai dalam memilih metode yang tepat .

CIRI-CIRI UNSUR DAN TEORI ORGANISASI
      1.)    Ciri-ciri organisasi
     Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama    yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :
      • Adanya komponen ( atasan dan bawahan).
      • Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang.
      • Adanya tujuan.
      • Adanya sasaran.
      • Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
      • Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
      • Adanya komunikasi antar suatu anggota dengan yang lain.

Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.


2.) Unsur-unsur Organisasi
Unsur - Unsur Organisasi :
1. Manusia (Man).
2. Kerjasama.
3. Tujuan Bersama.
4. Peralatan (Equipment).
5. Lingkungan.
6. Kekayaan alam.
7. Kerangka/Konstruksi mental
Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.

Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.

Organisasi juga mempunyai unsur-unsur tertentu, di antaranya :
Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.

Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.

3.) Teori Organisasi
Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Berikut ini akan dibahas mengenai teori organisasi klasik yang dipelopori oleh max weber,teori neoklasik, dan teori organisasi modern.

Teori organisasi klasik
Mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan wewenang , tujuan, peranan, kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terdapat bila orang-orang bekerja bersama.Teori organisasi klasik terdiri atas teori birokrasi, teori administrasi dan teori manajemen ilmiah.
- Teori birokrasi dipelopori oleh max weber, menurut max weber birokrasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu:
1.) Pembagian kerja yang jelas
Pembagian kerja atau spesialisasi harus sesuai dengan kemampuan seseorang.
2.) Hierarki wewenang dirumuskan dengan baik
Sentralisasi kekuasaan berdasarkan suatu hierarki dengan pemisahan jelas peringkat atas dan bawah.
3.) Program rasional untuk mencapai tujuan
Seleksi dan promosi personalia didasarkan atas kecakapan teknis, dan pendidikan latihan serta persyaratan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan dan pelaksanaan tugas.
4.) Sistem dan prosedur bagi penanganan situasi kerja
Perlu catatan tertulis demi kesinambungan, keseragaman dan transaksi.
5.) Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiaban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6.) Hubungan antar pribadi bersifat normal
Ada pemisahan antara masalah pribadi dengan masalah formal.


-Teori administrasi
dipelopori oleh Henri Fayol, fayol mengemukakan bahwa kegiatan industri dibagi kedalam kegiatan teknis, komersial, finansial, keamanan, personalia, akuntansi, dan menejerial ( perencanaan, pengorganisasian, pembarian perintah pengkoordinasikan dan pengawasan.Selanjutnya Fayol membahas tantang 14 kaidah / prinsip manajemen yaitu:
1) Pembagian kerja atau spesialisasi meningkatkan produktifitas karena orang memusatkan perhatian pada pekerjaan sesuai dengan keahlian.
2) Wewenang dan tanggung jawab harus ada dalam pelaksanaan kegiatan. Perlu ada rangsangan untuk kegiatan yang dilaksanakan dengan baik dan sanksi bagi pelaksanaan kegiatan yang tidak baik.
3) Harus ada disiplin, yaitu rasa hormat da taat pada peranan da tujuan organisasi.
4) Perlu kesatuan perintah. Bawahan hanya menerima perinyah dan bertanggung jawab pada satu atasan.
5) Perlu adanya kesatuan pengarahan. Organisasi efekti bila para anggota bekerja sama berdasarkan tujuan yang sama.
6) Para anggota organisasi harus mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.
7) Pambayaran balas jasa harus bijaksana, adil, tidak eksploitatif dan memuaskan pihak-pihak.
8) Perlu diatur keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi.
9) Hubungan antar tugas disusun atas dasar suatu hierarki atas bawah.
10) Harus ada order, aturan, ketertiban dimana ada suatu tamtpat untuk setiap orang yang seharusnya memang tempatnya.
11) Keadilan bagi personalia, persamaan perlakuan dalam organisasi.
12) Perlu kelangsungan, keamanan dan kepastian kerja bagi karyaean.
13) Dalam setiap tugas harus dimungkinkan untuk mengadakan prakarsa atau inisiatif.
14) Harus dalam semangat korps menggalang kekuatan dengan persatuan atau kesetiakawanan, kebanggaan bersama dan merasa memiliki.

-Teori manajemen ilmiah
Menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas / menyeleksi , melatih dan memotivasi pekerja. Manager ilmiah muncul karena langkah tenaga kerja terampil dan adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Prinsipnya adalah pembagian kerja berdasarkan keterampilan (waktu dan tenaga dapat dihemat bila prinsif pembagian kerja diterapkan dalam produksi), mempelajari kebiasaan kerja pegawai dan menganalisisnya, seleksi pegawai secara ilmiah, kerjasama antara pengawas dan pegawai, pembagian tanggung jawab antara manajemen dan pegawai secara wajar.

Teori neoklasik
Yaitu teori hubungan antar manusiawi yang menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan.

Teori Organisasi Modern
Teori organisasi modern adalah semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan.
MACAM-MACAM ORGANISASI DARI SEGI TUJUAN
  • Organisasi Niaga            
Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.

Macam-macam organisasi niaga yaitu:

1. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas dahulu disebut Naamloze Vennootschaap (NV), yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.

Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham memiliki tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki.


Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan maka keuntungan tersebut dibagi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Perseroan Terbatas ada 3 macam yaitu PT Terbuka, PT Tertutup dan PT Kosong.
Perbedaannya:
PT Terbuka menjual saham kepada masyarakat umum melalu pasar modal (go public) dan setiap orang berhak membeli saham perusahaan tersebut.
PT Tertutup modalnya berasal dari kalangan tertentu saja, misal dari kalangan kerabat atau keluarga dan tidak dijual ke umum.
Sedangkan PT Kosong adalah perseroan terbatas yang tidak memiliki kegiatan apa-apa tetapi telah memiliki izin usaha dan izin lainnya.



2. Persekutuan Komanditer (CV)

Persekutuan Komanditer atau biasa disebut CV (Commanditaire Vennootscap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.

Bentuk CV dibagi menjadi 3 yaitu CV Murni, CV Campuran dan CV Bersaham.
CV Murni hanya terdapat satu sekutu komplementer, yang lain merupakan sekutu komanditer.
CV Campuran terbentuk dari suatu firma yang membutuhkan tambahan modal. Dimana sekutu firma tersebut menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain menjadi sekutu komanditer.
CV Bersaham adalah CV yang mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan. Sekutu komplementer maupun komanditer mengambil satu saham atau lebih.

3. Joint Ventura 

Joint Ventura atau Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian.


4. Koperasi

Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1).

Jenis-jenis koperasi antara lain:
a. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
b. Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatan jual beli barang konsumen.
c. Koperasi produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
d. Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk atau jasa koperasi anggotanya.
e. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

5. Kartel

Kartel adalah kelompok produsen mandiri yang bertujuan menetapkan harga, membatasi suplai dan kompetisi. 

 
  • Organisasi Sosial                    
Adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Adapun hakekat lembaga sosial yaitukeberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya nilai dan norma dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita- citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses institutionalization menghasilkan lembaga sosial.

-Ciri-ciri Organisasi Sosial yaitu akan dipaparkan sebagai berikut:
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
1.                 Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2.                 Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
3.                 Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.
  • Organisasi Regional dan Internasional
- Organisasi Regional
  
Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
- Organisasi Internasional
  
Organisasi Internasional adalah organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.

Berikut adalah contoh organisasi internasional:
UN = United Nation = PBB (1945)
UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946), namun namanya diganti setelah thn 1953 menjadi: United Nations Children’s Fund.
UNESCO = the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (16 November 1945)
UNCHR = United Nations Commission on Human Rights (2006)
UNHCR = Uited Nations High Commissioner for Refugees (14 Desember 1950)
UNDPR = The United Nations Division for Palestinian Rights (2 Desember 1977)
UNSCOP = The United Nations Special Committee on Palestine (May 1947, oleh 11 negara)
WHO = World Health Organization (7 April 1948)
IMF = International Monetary Fund (Juli 1944, 180 negara)
NATO = North Atlantic Treaty Organisation (4 April 1949)

Kesimpulan
     Organisasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari sekelompok individu yang saling bekerja sama dan memiliki suatu pembagian kerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara struktural dan sistematis. Organisasi juga mempunyai ciri-ciri yaitu :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan).
•   - Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
•   - Adanya tujuan.
•   - Adanya sasaran.
•   - Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
•   - Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
•   - Adanya komunikasi antar suatu anggota dengan yang lain.
    Dan secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
     1. Manusia.
     2. Kerjasama.
     3. Tujuan bersama-sama.

 SUMBER 
http://www.anneahira.com/pengertian-organisasi.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://www.scribd.com/doc/24558054/PENGERTIAN-METODE
http://taritahasman.blogspot.com/2011/10/macam-macam-organisasi-dari-segi-tujuan.html