Manusia dan kebudayaan saling terkait. Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti tidak terlepas dari kebudayaannya masing-masing. Kebudayaan dalam Antropologi diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia melalui proses belajar. Dari pengertian ini, berarti hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan. Karena, hanya sedikit tindakan manusia yang berasal dari naluri tanpa melalui proses belajar. Misalnya, tindakan makan. Makan sebenarnya naluri manusia untuk bertahan hidup. Akan tetapi, setelah diselipi kebudayaan, muncul cara-cara makan yang berbudaya, sopan, pantas, atau sesuai dengan estetika.
Istilah kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Oleh karena itu, kebudayaan sering diartikan hal-hal yang berkaitan dengan akal.
Dalam tulisan kali ini saya akan membahas tentang kebudayaan
manusia dalam berpakaian dan rasa cinta
akan kebudayaan negara kita yang mulai menghilang. Seperti yang kita
tahu saat ini seiring dengan berjalannya zaman yang semakin modern, segala
sesuatupun mengalami perubahan termasuk cara berpakaian. Di indonesia cara
berpakaian yang tidak pantas atau tidak layak untuk dipakai di tempat umum
sudah sangat sering kita temukan, sampai di tempat-tempat seperti sekolah dan
kampus banyak generasi muda yang mulai memakai pakaian yang kurang pantas.
Padahal di tempat-tempat seperti itu seharusnya kita lebih bisa menyadari apa
yang kita kenakan, karena kita akan mengahadapi guru atau dosen yang akan
mengajar kita juga teman-teman. Kecerobohan tersebut dapat menyebabkan dampak
negatif, salah satunya akan memancing perbuatan jahat seperti pelecehan contohnya. Apalagi sebagai
seorang wanita, seharusnya bisa menjaga kesopanan dalam berpakaian. Hal- hal
tersebut terjadi karena mulai masuknya pengaruh kebudayaan barat di Indonesia. Banyak orang
yang tertarik dengan kebudayaan barat tersebut dan mulai “ikut-ikutan” atau
meniru yang tanpa disadari mereka telah melupakan kebudayaan mereka sendiri.
Sebenernya itu semua kembali kepada diri kita masing-masing, bila kita
mempunyai rasa percaya diri tentunya kita tidak akan mudah terpengaruh.
Dalam tulisan ini saya akan membahas juga tentang rasa cinta
akan kebudayaan kita yang mulai menghilang. Salah satunya adalah tarian tradisional
yaitu tarian yang menggambarkan kebudayaan khas negara kita. Seperti yang kita
dapat lihat semakin lama semakin sedikit manusia yang merasa tertarik akan hal
tersebut. Banyak orang yang lebih tertarik akan tarian modern atau sebagainya
yang merupakan pengaruh kebudayaan luar. Padahal dari situlah kita dapat
melestarikan kebudayaan negara kita sendiri. Saya termasuk orang yang menyukai
tarian tradisional, dan kebetulan ikut berkecimpung dalam dunia tari sejak SD
kemudian berhenti saat SMP dan kemudian di SMA mulai berkecimpung kembali. Saat
pertama kali masuk kuliah dan orang-orang mulai mencari kegiatan
ekstrakulikuler atau sekarang yang disebut sebagai ukm (Unit Kegiatan
Mahasiswa), saya pun mulai mecarai ukm tari tradisional, tetapi sangat disayangkan
ukm tersebut belum diadakan. Dari hal tersebut dapat kita lihat bahwa mulai
menghilangnya rasa cinta akan kebudayaan kita sendiri. Seharusnya sebagai warga
negara Indonesia, kita ikut berpartisipasi dalam melestarikan kebudayaan kita
sendiri. Bukan berarti kita membenci kebudayaan luar masuk dalam negara kita,
tetapi sebaiknya jadikanlah itu sebagai pengetahuan wawasan kita saja akan
kebudayaan luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar