Selasa, 13 Maret 2012

Let us begin to realize!

           Manusia dan kebudayaan saling terkait. Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti tidak terlepas dari kebudayaannya masing-masing. Kebudayaan dalam Antropologi diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia melalui proses belajar. Dari pengertian ini, berarti hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan. Karena, hanya sedikit tindakan manusia yang berasal dari naluri tanpa melalui proses belajar. Misalnya, tindakan makan. Makan sebenarnya naluri manusia untuk bertahan hidup. Akan tetapi, setelah diselipi kebudayaan, muncul cara-cara makan yang berbudaya, sopan, pantas, atau sesuai dengan estetika.
            Istilah kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Oleh karena itu, kebudayaan sering diartikan hal-hal yang berkaitan dengan akal.
        Dalam tulisan kali ini saya akan membahas tentang kebudayaan manusia dalam berpakaian dan rasa cinta  akan kebudayaan negara kita yang mulai menghilang. Seperti yang kita tahu saat ini seiring dengan berjalannya zaman yang semakin modern, segala sesuatupun mengalami perubahan termasuk cara berpakaian. Di indonesia cara berpakaian yang tidak pantas atau tidak layak untuk dipakai di tempat umum sudah sangat sering kita temukan, sampai di tempat-tempat seperti sekolah dan kampus banyak generasi muda yang mulai memakai pakaian yang kurang pantas. Padahal di tempat-tempat seperti itu seharusnya kita lebih bisa menyadari apa yang kita kenakan, karena kita akan mengahadapi guru atau dosen yang akan mengajar kita juga teman-teman. Kecerobohan tersebut dapat menyebabkan dampak negatif, salah satunya akan memancing perbuatan jahat  seperti pelecehan contohnya. Apalagi sebagai seorang wanita, seharusnya bisa menjaga kesopanan dalam berpakaian. Hal- hal tersebut terjadi karena mulai masuknya pengaruh  kebudayaan barat di Indonesia. Banyak orang yang tertarik dengan kebudayaan barat tersebut dan mulai “ikut-ikutan” atau meniru yang tanpa disadari mereka telah melupakan kebudayaan mereka sendiri. Sebenernya itu semua kembali kepada diri kita masing-masing, bila kita mempunyai rasa percaya diri tentunya kita tidak akan mudah terpengaruh.
          Dalam tulisan ini saya akan membahas juga tentang rasa cinta akan kebudayaan kita yang mulai menghilang. Salah satunya adalah tarian tradisional yaitu tarian yang menggambarkan kebudayaan khas negara kita. Seperti yang kita dapat lihat semakin lama semakin sedikit manusia yang merasa tertarik akan hal tersebut. Banyak orang yang lebih tertarik akan tarian modern atau sebagainya yang merupakan pengaruh kebudayaan luar. Padahal dari situlah kita dapat melestarikan kebudayaan negara kita sendiri. Saya termasuk orang yang menyukai tarian tradisional, dan kebetulan ikut berkecimpung dalam dunia tari sejak SD kemudian berhenti saat SMP dan kemudian di SMA mulai berkecimpung kembali. Saat pertama kali masuk kuliah dan orang-orang mulai mencari kegiatan ekstrakulikuler atau sekarang yang disebut sebagai ukm (Unit Kegiatan Mahasiswa), saya pun mulai mecarai ukm tari tradisional, tetapi sangat disayangkan ukm tersebut belum diadakan. Dari hal tersebut dapat kita lihat bahwa mulai menghilangnya rasa cinta akan kebudayaan kita sendiri. Seharusnya sebagai warga negara Indonesia, kita ikut berpartisipasi dalam melestarikan kebudayaan kita sendiri. Bukan berarti kita membenci kebudayaan luar masuk dalam negara kita, tetapi sebaiknya jadikanlah itu sebagai pengetahuan wawasan kita saja akan kebudayaan luar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar