Dalam mempelajari Etika dan
Profesionalisme TSI, terlebih dahulu harus mengetahui apa itu etika dan
profesionalisme ?
Pengertian Etika :
Adalah ilmu yang
membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami
oleh pikiran manusia.
Tujuan mempelajari etika adalah untuk mendapatkan konsep
yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan
waktu tertentu.
Bentuk Etika terbagi atas dua, yaitu :
1. Etika umum
Adalah etika yang
membahas tentang kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia itu bertindak secara
etis. Etika inilah yang dijadikan dasar dan pegangan manusia untuk bertindak
dan digunakan sebagai tolok ukur penilaian baik buruknya suatu tindakan.
2. Etika khusus
Adalah penerapan moral
dasar dalam bidang kehidupan yang khusus misalnya olah raga, bisnis, atau
profesi tertentu. Dari sinilah nanti akan lahir etika bisnis dan etika profesi
(wartawan, dokter, hakim, pustakawan, dan lainnya).
Macam-macam Etika :
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah
tentang sikap dan perilaku manusia serta perbuatan apa yang telah dilakukan
sebagai sesuatu yang bernilai.
2. Etika Normatif
Merupakan etika yang
menggambarkan sikap dan perilaku ideal yang dimiliki oleh seseorang. Etika
normatif dapat berupa norma-norma/ aturan yang dapat menunutun seseorang untuk
berbuat baik dan menjauhi hal-hal yang buruk.
Jenis-jenis Etika :
1. Jenis pertama,
yaitu etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang
nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.
2. Jenis kedua, yaitu etika dipandang sebagai ilmu
pengetahuan yang membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan
bersama.
3. Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu
pengetahuan yang bersifat normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai
baik buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan
adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan merefleksikan. Definisi etika
ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif.
Pengertian Profesi :
Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena
tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai
profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau
profesi tersebut tidak bersifat komersial”. Secara tradisional ada
4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan
kependetaan.
Pengertian Profesionalisme
:
Profesionalisme ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara
pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada
atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme
berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya,
(KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti
dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).
Ciri-ciri
Profesionalisme:
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa
mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti
profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut[3]:
1. Keinginan untuk
selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu
berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan
mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian
tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku
yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatkan dan
memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya
keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui
perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai
cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh
badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3. Keinginan untuk
sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan
dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti
dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga
akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu
memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.
Definisi TSI
Teknologi Sistem
Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa
perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi,
dan sarana elektronis lainnya.
Jadi, berdasarkan
definisi yang telah dijelaskan sebelumnya Etika dan Profesionalisme TSI adalah
sikap/ perilaku seseorang sebagai individu yang bekerja sesuai standar moral
dan etika yang telah ditetapkan/diberlakukan dalam menggunakan teknologi sistem
informasi.
Alasan mengapa seseorang harus memiliki etika
dan prosesinalisme?
Agar terhindar dari
sikap atau perbuatan yang dapat melanggar undang-undang, norma-norma yang ada
di lingkungan masyarakat. Tidak hanya itu manusia yang memiliki etika baik maka
akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain, etika dalam teknologi
informasi ditujukan untuk :
1.
Mampu
memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu
sendiri.
2.
Mampu
menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etikan dalam teknologi informasi.
3.
Mampu
menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi
Tujuan pokok dari
rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah:
1.
Standar‐standar
etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan
masyarakat pada umumnya
2.
Standar‐standar
etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka
perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan
3.
Standar‐standar
etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi
profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota
tertentu
4.
Standar‐standar
etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral
dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota
profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
5.
Standar‐standar
etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari
tenaga ahli profesi
Perlu diketahui bahwa
kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang).
Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau
denda dari induk organisasi profesinya
Software engineer (IT
profesional) memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga agar profesinya adalah
profesi yang bermanfaat bagi masyarakat dan merupakan profesi yang terhorma,
oleh karena itu Kode Etik perlu diterapkan oleh setiap individu software
engineer.
Kapan Etika dan profesinalisme digunakan?
Etika dan
profesionalisme TSI bukan hanya digunakan saat sedang melakukan sebuah proyek
yang akan dijalankan melainkan juga etika dan profesionalisme itu sendiri harus
dijalankan setiap waktu pada saat yang tepat. Sebuah pertanggung jawaban dari
suatu etika dan profesionalisme haruslah nyata.
Siapakah yang menggunakan Etika dan
profesinalisme?
Setiap orang yang
hendak menggunakan teknologi sistem informasi tertentu harus mempertimbangkan
untuk menggunakan etika dan profesionalisme TSI, sehingga pengguna etika dan
profesionalisme TSI ini adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja
yang akan menggunakan TSI. Semua elemen di suatu ligkungan kerja ini harus
sadar dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme
TSI untuk menghindari isu-isu etika.
Secara umum, pekerjaan
di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 3 kelompok sesuai
bidangnya.
Kelompok Pertama,
adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat lunak (software). Pada
lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan- pekerjaan seperti:
·
Sistem
analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan
diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.
·
Programer,
merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan ranc angan sistem analis,
yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang
dianalisa sebelumnya.
·
Web
designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perenc anaan, termasuk studi
kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi
berbasis web.
·
Web
Programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan ranc angan web
designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang
sebelumnya dan lain- lain
Kelompok kedua, adalah
mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan
kelompok ini, terdapat pekerjaan- pekerjaan seperti:
·
Technical
engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam
bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem
komputer
·
Networking
Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer
dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya dan lain-lain
Kelompok ketiga,
adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada
lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti :
·
EDP
Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang
berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah
perusahaan atau organisasi lainnya.
·
System
Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap
sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses
terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan
operasional sebuah sistem
Penerapan Etika dan Profesionalisme Teknologi
Sistem Informasi :
Etika dan profesionalisme
Teknologi Sistem Informasi dapat diterapkan ketika seseorang berhadapan dan
menggunakan teknologi sistem informasi. Etika dan profesionalisme sebaiknya
sudah menjadi sikap dasar para pengguna Teknologi Sistem informasi setiap saat.
Dengan demikian pertanggung-jawaban secara etika dan profesional menjadi nyata.
Bagaimana kita bisa menjadi seorang teknokrat yang
bermanfaat bagi lingkungan sekitar?
Dengan kode etik profesi IT
kita bisa menegakan etika profesi seorang teknokrat (sebutan bagi orang yang
bekerja di bidang IT). Kita harus bisa memberikan inovasi-inovasi pemikiran,
gagasan produktif dan aksi nyata untuk perkembangan IT kedepan. Bukan tak
mungkin IT akan menjadi hal yang sistematis dalam perkembanagan bangsa kedepan
dalam memajukan kegidupan berbangsa maupun bernegara.
SUMBER