Dalam berbahasa, baik secara lisan
maupun tulis, kita sebenarnya tidak mengunakan kata-kata secara lepas. Akan
tetapi, kata-kata itu terangkai mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku
sehingga terbentuklah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran,
atau perasaan. Rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau
perasaan itu dinamakan kalimat.
Kalimat yang kita gunakan
sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat
terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari
beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing,
kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja
harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.
1.
Pengertian
Kalimat yaitu rangkaian kata yang
dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan. Kalimat merupakan
satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara
lisan maupun tulisan. Pada kalimat sekurang kurangnya harus memiliki subjek (S)
dan predikat (P). Bila tidak memiliki subjek dan predikat maka bukan disebut
kalimat tetapi disebut frasa. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara
naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulaidengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
2.
Unsur Kalimat
2.1. Subyek (S)
Disebut juga pokok kalimat, karena
merupakan unsur inti suatu kalimat.
Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang
dibendakan.
Merupakan jawaban dari pertanyaan “Siapa” atau “Apa”.
Contoh :
Siwon adalah seorang aktor dan penyanyi.
Super Junior adalah boyband favoritku.
Buku itu dibeli oleh Kibum.
2.2 Predikat (P)
Unsur inti pada kalimat yang berfungsi menjelaskan
subyek.
Biasanya berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
Merupakan jawaban dari pertanyaan “Mengapa” dan
“Bagaimana”.
Contoh :
Yesung menyanyi dengan
merdu.
Hangeng memasak nasi
goreng.
Leeteuk membaca majalah.
2.3. Objek (O)
Keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan
predikat.
Biasanya terletak di belakang predikat.
Dalam kalimat pasif, objek akan menempati posisi
subyek.
Ada dua macam objek, yaitu :
Objek Penderita : kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau kelompok kata yang
merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh
subyek.
Makna objek penderita :
1. Penderita
Contoh : Kyuhyun mencoret-coret tembok.
2. Penerima
Contoh : Eunhyuk memakai baju Heechul.
3. Tempat
Contoh : Super Junior datang ke Indonesia.
4. Alat
Contoh : Kangin melempar bola ke Shindong.
5. Hasil
Contoh : Donghae mengerjakan tugas Bahasa Indonesia.
Objek Penyerta : objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami sesuatu.
Makna objek penyerta :
1. Penderita.
Contoh : Sungmin memberikan Sungjin komputer baru.
2. Hasil.
Contoh : Ryeowook membelikan orangtuanya rumah.
2.4. Keterangan (K)
Hubungannya dengan predikat renggang.
Posisinya dapat di awal, tengah, ataupun akhir
kalimat.
Terdiri dari beberapa jenis :
Keterangan Tempat
Hangeng akan konser di Singapore.
Keterangan Alat
Dalam drama itu, Kyuhyun memukul Shindong dengan panci.
Keterangan Waktu
Shinee akan kembali ke Korea pukul 11 malam.
Keterangan Tujuan
Kita harus rajin berolahraga agar sehat.
Keterangan Cara
Mereka memperhatikan koreo dengan seksama.
Keterangan Penyerta
Eunhyuk pergi bersama Donghae.
Keterangan Similatif
Yesung memberikan arahan kepada pemain sebagai pelatih.
Keterangan Sebab
Dia sangat sukses sekarang karena giat bekerja.
2.5. Pelengkap (Pel.)
Terletak di belakang predikat.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap
tidak menjadi subyek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap
dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan
pelengkap.
Contoh :
Kibum memberikanku novel bagus.
Hangeng menghadiahkan orangtuanya restoran baru.
Mahkota itu bertahtakan mutiara.
3. Pola Kalimat
3.1 Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan
predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda,
kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
o Mereka / sedang berenang.
S
P
(kata kerja)
o Ayahnya / guru SMA.
S
P
(kata benda)
o Gambar itu / bagus.
S
P
(kata sifat)
o Peserta penataran ini / empat puluh
orang.
S
P
(kata bilangan)
3.2 Kalimat
Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa
verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
Mereka / sedang menyusun / karangan
ilmiah.
S
P
O
3.3 Kalimat
Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau
adjektiva. Misalnya:
Anaknya / beternak / ayam.
S
P
Pel.
3.4 Kalimat
Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan
pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
Dia / mengirimi / saya / surat.
S
P
O
Pel.
3.5 Kalimat
Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Mereka / berasal / dari Surabaya.
S
P
K
3.6 Kalimat
Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam
lemari.
S
P
O
K
3.7 Kalimat
Dasar Berpola S P Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau
adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya :
Ungu / bermain / musik / di atas
panggung.
S
P
Pel.
K
3.8 Kalimat
Dasar Berpola S P O Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa
nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa
frasa berpreposisi. Misalnya:
Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap
bulan.
S
P
O
Pel. K
a. Kalimat majemuk setara
Adalah kalimat majemuk yang pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan yang sederajat, tidak ada kalimat yang menduduki fungsi lebih tinggi.
4.
Macam-macam
kalimat berdasarkan kalimat tunggal dan kalimat majemuk
4.1 Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti dan boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu tidak boleh membentuk pola baru. Kalimat tunggal, misalnya kalimat inti, kalimat luas, kalimat verbal, kalimat nominal, dan kalimat tidak lengkap. ( definisi kalimat tunggal )
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti dan boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu tidak boleh membentuk pola baru. Kalimat tunggal, misalnya kalimat inti, kalimat luas, kalimat verbal, kalimat nominal, dan kalimat tidak lengkap. ( definisi kalimat tunggal )
Contoh:
1. Rista menggambar.
Kalimat inti
2. Rista menggambar bunga teratai.
Kalimat luas
3. Ayamnya lima ekor.
Kalimat nominal
Selain kalimat tunggal, kita juga mengenal adanya kalimat majemuk. Kalimat
majemuk adalah penggabungan dua kalimat tunggal atau lebih, sehingga kalimat
yang baru mengandung dua atau lebih klausa. Hubungan antarklausa tersebut ditandai
dengan kata hubung (konjungsi). ( definisi kalimat majemuk )
4.2 Kalimat majemuk
Adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Minimal satu klausa yang terdiri dari subjek dan predikat.
Pada umumnya, kalimat majemuk dibagi menjadi :
Adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Minimal satu klausa yang terdiri dari subjek dan predikat.
Pada umumnya, kalimat majemuk dibagi menjadi :
a. Kalimat majemuk setara
Adalah kalimat majemuk yang pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan yang sederajat, tidak ada kalimat yang menduduki fungsi lebih tinggi.
Kata penghubungnya antara lain: dan,
atau, tapi, bahkan, kemudian dsb.
Contoh : Zuhud mengambil kursi kenudian duduk diatasnya.
b. Kalimat majemuk bertingkat
Adalah kalimat majemuk yang terdiri dari induk kalimat dan aank kalimat. Anak kalimat merupsksn perluasaan dari induk kalimat.
Contoh : -ketika aku menonton tv, Ibu dating. (anak kalimat keterangan waktu)
-anak yang berjilbab itu memenangkan olympiade biologi. (anak kalimat perluasan subjek)
c. Kalimat majemuk campuran
Adalah kalimat majemuk hasil gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh : proyek itu telah selesai ketika obama berkunjung ke Indonesia dan presiden Soeharto meninggal dunia.
d. Kalimat majemuk rapatan
Adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek dan predikatnya sama, maka bagian yang sama hanya disebutka sekali.
Contoh :
Ibu sedang memasak
Ibu sedang menggoreng ikan
Ibu sedang mendengarkan radio
Jadi, Ibu sedang memasak, menggoreng ikan, dan mendengarkan radio.
Contoh : Zuhud mengambil kursi kenudian duduk diatasnya.
b. Kalimat majemuk bertingkat
Adalah kalimat majemuk yang terdiri dari induk kalimat dan aank kalimat. Anak kalimat merupsksn perluasaan dari induk kalimat.
Contoh : -ketika aku menonton tv, Ibu dating. (anak kalimat keterangan waktu)
-anak yang berjilbab itu memenangkan olympiade biologi. (anak kalimat perluasan subjek)
c. Kalimat majemuk campuran
Adalah kalimat majemuk hasil gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh : proyek itu telah selesai ketika obama berkunjung ke Indonesia dan presiden Soeharto meninggal dunia.
d. Kalimat majemuk rapatan
Adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek dan predikatnya sama, maka bagian yang sama hanya disebutka sekali.
Contoh :
Ibu sedang memasak
Ibu sedang menggoreng ikan
Ibu sedang mendengarkan radio
Jadi, Ibu sedang memasak, menggoreng ikan, dan mendengarkan radio.
Sumber
http://kumpulanmakalahmatakuliahakpercianjur.blogspot.com/p/pola-dasar-kalimat-bahasa-indonesia.html