Suatu keputusan tidak dapat terlepas dalam kehidupan
kita sehari – hari, karena kita selalu dihadapkan pada hal tersebut. Keputusan
itu bersifat dari yang sederhana sampai pada keputusan yang amat rumit dan
sulit. Contoh yang sederhana, pada saat kita baru bangun tidurpun kita sudah
dihadapkan pada situasi yang diharuskan kita untuk mengambil keputusan, apakah
kita akan segera mandi atau duduk duduk dahulu dan membaca koran pagi.
A.
Definisi
dari pengambilan keputusan sendiri pun adalah sebagai berikut:
Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan
melalui satu diantara alternatif- alternatif yang memungkinkan (Syamsi: 1989). Selain
pengertian di atas, pengambilan keputusan itu juga berarti proses memilih suatu
alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai dengan situasi
(Salusu, 1996: 47). Proses ini untuk menemukan dan menyeleseikan masalah
organisasi. Pernyataan ini menegaskan bahwa mengambil keputusan memerlukan satu
seri tindakan, memerlukan beberapa langkah. Dapat saja langkah-langkah tersebut
terdapat dalam pikiran seseorang yang sekaligus mengajaknya berfikir
sistematis. Dalam dunia manajemen proses atau seri tindakan itu lebih banyak
tampak dalam kegiatan diskusi.
Dari pengertian- pengertian pengambilan keputusan di
atas, dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses
pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk
ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah. Persoalan
pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai
alternatif tindakan yang mungkin dipilah yang prosesnya melalui mekanisme
tertentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik
(Wahab, 2008: 163).
B.
Jenis-jenis keputusan organisasi
Jenis Keputusan dalam sebuah
organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk
mengambil keputusan tersebut. Bagian mana organisasi harus dilibatkan
dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan. Secara garis besar keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin
dan keputusan yang tidak rutin. Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya
rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk
mengendalikannya. Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada
saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Dalam mengambil keputusan, baik yang
bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan. Metode pertama
adalah metode tradisional, dimana pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada
intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modern, dimana
pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan
penggunaan instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan
statistik.
Pengambilan keputusan berdasarkan 2 metode, yaitu
tradisional, dan modern. Sedangkan, pengambilan keputusan secara garis besar
ada 2, yaitu rutin, dan tidak rutin.
C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan
Menurut
Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan
sebagai berikut:
- Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
- Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
- Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
- Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
- Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
- Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
- Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
- Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
- Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
Kemudian terdapat enam
faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu:
1.
Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan.
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan.
2.
Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3.
Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4.
Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5.
Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6.
Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
Kesimpulan
Pengambilan keputusan merupakan
suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara
sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan
masalah. Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan
masalah memiliki fungsi antara lain sebagai permulaan dari semua
aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun secara
kelompok. Dengan adanya pengambilan keputusan yang tepat dan bijaksana dalam suatu organisasi tentunya dengan pertimbangan yang tidak mudah atau dengan terburu-buru, maka suatu masalah pasti akan terpecahkan dengan baik dan memperoleh hasil yang tepat sesuai dengan kepentingan organisasi.
Daftar Pusaka
Syamsi, I.
1989. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta: Bina Aksara.
Wahab, Abdul
Aziz. 2008. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan. Bandung:
Alfabeta