PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam tugas kali ini kita akan membahas tentang tipe dan bentuk organisasi, beserta masalah-masalah atau konflik-konflik yang dapat timbul dalam organisasi. Dalam organisasi pengaturan struktur atau skema organisasi juga penting adanya, karena dari situlah yang akan menentukan bagaimana organisasi akan berjalan. Dalam menjalankan suatu organisasi pasti kita akan menghadapi suatu hambatan, sebesar apapun hambatan yang ada itu semua dapat teratasi tergantung bagaimana kita menyikapinya. Tentunya disini kita membutuhkan kepala dingin dan ketenangan untuk menyelesaikan tiap hambatan yang ada.
2. Tujuan
Tujuan dibuatnya tugas ini adalah untuk memberi informasi tentang macam-macam tipe atau bentuk organisasi, serta struktur atau skema organisasi. Karena dari situlah langkah awal suatu organisasi ditentukan. Dalam tugas ini juga akan menerangkan tentang konflik organisasi yang pastinya memiliki strategi penyelesaian dalam tiap konliknya.
PEMBAHASAN
TIPE ORGANISASI
1. Latar Belakang
Dalam tugas kali ini kita akan membahas tentang tipe dan bentuk organisasi, beserta masalah-masalah atau konflik-konflik yang dapat timbul dalam organisasi. Dalam organisasi pengaturan struktur atau skema organisasi juga penting adanya, karena dari situlah yang akan menentukan bagaimana organisasi akan berjalan. Dalam menjalankan suatu organisasi pasti kita akan menghadapi suatu hambatan, sebesar apapun hambatan yang ada itu semua dapat teratasi tergantung bagaimana kita menyikapinya. Tentunya disini kita membutuhkan kepala dingin dan ketenangan untuk menyelesaikan tiap hambatan yang ada.
2. Tujuan
Tujuan dibuatnya tugas ini adalah untuk memberi informasi tentang macam-macam tipe atau bentuk organisasi, serta struktur atau skema organisasi. Karena dari situlah langkah awal suatu organisasi ditentukan. Dalam tugas ini juga akan menerangkan tentang konflik organisasi yang pastinya memiliki strategi penyelesaian dalam tiap konliknya.
PEMBAHASAN
TIPE ORGANISASI
A. TIPE DAN BENTUK ORGANISASI
Dalam
organisasi di Indonesia bermacam-macam bentuk organisasi baik bersifat
organisasi kemasyarakatan, atau organisasi partai politik. Bahkan dalam
pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional. Karena organisasi itu
terdiri dari anggota dan pengurus. Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan
sebagai berikut:
1. Piramida Mendatar(flat) mempunyai ciri-ciri diantaranya :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit. b. jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.
2. Piramida Terbalik. Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3. Type Kerucut type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak. b.Rentang kendali sempit. c.Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh. e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi
Dalam berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi
1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3. Bentuk organisasi fungsional
4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini dan staff
Tipe atau bentuk organisasi
1. Piramida Mendatar(flat) mempunyai ciri-ciri diantaranya :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit. b. jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.
2. Piramida Terbalik. Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3. Type Kerucut type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak. b.Rentang kendali sempit. c.Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh. e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi
Dalam berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi
1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3. Bentuk organisasi fungsional
4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini dan staff
Tipe atau bentuk organisasi
- Bentuk Organisasi Garis : Bentuk ini merupakan bentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
- Bentuk Organisasi Fungsional: Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
- Bentuk Organisasi Garis dan Staff : Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
- Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff : Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.
B. Struktur atau skema organisasi
Struktur atau skema organisasi yaitu satuan organisasi yang mempunyai
hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Jadi
arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda.
Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan
tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari
segi tata hubungan , wewenang , dan tanggung jawab yang ada dalam suatu
organisasi.
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen
bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam
tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika suatu komponen baik.
Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
- Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat
yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
- Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan
satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri
kearah kanan atau sebaliknya.
- Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinannya sampai
dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran
ke arah bidang lingkaran.
- Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan
satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea
rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya
- Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan
satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips
kearah bidang elips
- Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan
organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid
terbalik.
C. Konflik Organisasi
Konflik
berasal dari kata Conligere (bahasa latin) yang berarti menyerang bersama-sama
Menurut Mitchell ( 1981) Konflik adalah sebuah situasi dalam mana dua atau lebih orang saling mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya tetapi hanya salah satu yang berhasil mencapainya.
Menurut James A. Schellenberg (1966) Konflik adalah situasi dimana Individu atau kelompok yang lain dalam rangka merebut sesuatu yang dikehendaki berdasarkan pada persaingan kepentingan-kepentingan karena perbedaan identitas atau sikap.
Menurut Louis Kiesberg (1988) Konflik sosial adalah fenomen umum yaitu hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok ) yang memiliki atau merasa memiliki sasaran-sasaran yang tidak sejalan.
Menurut Mitchell ( 1981) Konflik adalah sebuah situasi dalam mana dua atau lebih orang saling mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya tetapi hanya salah satu yang berhasil mencapainya.
Menurut James A. Schellenberg (1966) Konflik adalah situasi dimana Individu atau kelompok yang lain dalam rangka merebut sesuatu yang dikehendaki berdasarkan pada persaingan kepentingan-kepentingan karena perbedaan identitas atau sikap.
Menurut Louis Kiesberg (1988) Konflik sosial adalah fenomen umum yaitu hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok ) yang memiliki atau merasa memiliki sasaran-sasaran yang tidak sejalan.
~ Teori
Resolusi konflik
Resolusi konflik menekankan kebutuhan untuk melihat perdamaian sebagai
suatu proses terbuka dan membagi proses penyelesaian konflik dalam beberapa
tahap sesuai dengan dinamika siklus konflik. Resolusi konflik juga berupaya
menciptakan suatu mekanisme penyelesaian konflik secara komprehensif dalam
tiap-tiap tahap eskalasi konflik. Pada intinya, teori resolusi konflik
mengedepankan prinsip-prinsip bahwa;
- Konflik tidak dapat dipandang sebagai suatu fenomena politik-militeristik namun juga harus dilihat sebagai suatu fenomena sosial,
- Konflik memiliki suatu siklus hidup yang tidak berjalan linear, sangat bergantung pada dinamika lingkungan konflik,
- Sebab-sebab konflik tidak dapat direduksi ke dalam suatu variabel tunggal dalam bentuk suatu proposisi kausalitas bivariat melainkan harus dilihat sebagai fenomena yang terjadi karena interaksi bertingkat berbagai faktor,
- Resolusi konflik hanya diterapkan secara optimal jika dikombinasikan dengan beragam mekanisme penyelesaian konflik lain yang relevan.
Jenis-Jenis
Konflik
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, dikelompokkan sebagai berikut :
~ Person rile conflict : konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang.
~ Person rile conflict : konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang.
~ Inter rule conflict : konflik antar peranan,
yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat satu atau lebih fungsi yang
saling bertentangan.
~ Intersender conflict : konflik yang timbuk
karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang.
~ Intrasender conflict : konflik yang timbul
karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.
Selain pembagian jenis konflik di atas masih ada pembagian jenis konflik
yang dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan, yaitu :
¯ Konflik dalam diri individu
¯ Konflik antar individu
¯ Konflik antar individu dan kelompok
¯ Konflik antar kelompok dalam organisasi yang
sama
¯ Konflik antar organisasi
Individu-individu dalam organisasi mempunyai banyak tekanan pengoperasian
organisasional yang menyebabkan konflik. Secara lebih konseptual litteral mengemukakan
empat penyebab konflik organisasional, yaitu :
1. Suatu situasi dimana tujuan-tujuan tidak
sesuai
2. Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak
cocok atau alokasi-alokasi sumber daya yang tidak sesuai
3. Suatu masalah yang tidak tepatan status
4. Perbedaan presepsi
Didalam organisasi terdapat empat bidang structural, dan dibidang itulah konflik sering terjadi yaitu :
Didalam organisasi terdapat empat bidang structural, dan dibidang itulah konflik sering terjadi yaitu :
* Konflik hirarkis adalah konflik antar berbagai
tingkatan organisasi
* Konflik fungsional adalah konflik antar
berbagai departemen fungsional organisasi
* Konflik lini-staf adalah konflik antara lini
dan staf
* Konflik formal informal adalah konflik antara
organisasi formal dan organisasi informal.
Secara tradisional pendekatan terhadap konflik
organisasional adalah sangat sederhana dan optimistik. Pendekatan tersebut
didasarkan atas tiga anggapan, yaitu :
Konflik dapat di hindarkan
Konflik diakibatkan oleh para pembuat
masalah, pengacau dan primadona
Bentuk-bentuk wewenang legalistic
Korban diterima sebagai hal yang tak
dapat dielakkan
Apabila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terhadap
perbedaan antar anggota organisasi itu makin parah sehingga konsesus sulit
dicapai, sehingga konflik tak terelakkan. Dalam hal ini pimpinan dapat
melakukan berbagai tindakan tetapi harus melihat situasi dan kondisinya, yaitu
:
Menggunakan kekuasaan
Konfrontasi
Kompromi
Menghaluskan situasi
Mengundurkan diri
Bila dilihat sekilas sepertinya konflik itu sangat sulit untuk dihindari
dan diselesaikan, tetapi dalam hal ini jangan beranggapan bahwa dengan adanya
konflik berarti organisasi tersebut telah gagal. Karena bagaimanapun sulitnya
suatu konflik pasti dapat diselesaikan oleh para anggota dengan melihat
persoalan serta mendudukannya pada proporsi yang wajar.
Sumber-Sumber
Konflik
- Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas
- Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan
- Saling ketergantungan dalam kegiatan-kegiatan kerja
- Perbedaan nilai-nilai atau presepsi
- Kemandirian organisasional
- Gaya-gaya individual
Strategi
Penyelesaian Konflik
Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi
perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan
dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan
disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan
cara :
- Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
- Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
- Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
- Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
- Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat keputusan.
- Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
- Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
- Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptabledalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.
D. Contoh Nyata Organisasi di Lingkungan sekitar
Dalam kehidupan nyata saya mengikuti atau bergabung dalam suatu organisasi yaitu organisasi PSM Swara Darmagita Universitas Gunadarma. Saya ikut bergabung ke dalam organisasi tersebut sejak tingkat 1. Tahap awal organisasi ini dimulai dengan tahap audisi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan pendidikan dasar calon anggota muda sampai penutupan calon anggota muda menjadi calon anggota setelah dua bulan lamanya. Kemudian calon anggota wajib mengikuti pelantikan jika ingin menjadi anggota. Saya termasuk yang telah melewati tahap-tahap tersebut hingga sekarang menjadi anggota. Di dalam organisasi ini juga terdapat kepengurusan yang terdiri dari tingkatan-tingkatan nya seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, humas, perlengkapan, dokumentasi dan lain-lain. Menurut saya kepengurusan dalam organisasi ini sangat penting adanya, jika tidak maka acara-acara yang ada tidak dapat berjalan dengan lancar. Kepengurusan disini mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dari pada anggota lainnya. Tapi diluar kepengurusan setiap anggota mempunyai tanggung jawab yang sama.
Suatu organisasi dapat berhasil jika setiap anggota di dalamnya memiliki satu tujuan yang sama. Bayangkan apabila setiap orang dalam suatu organisasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda, maka pasti organisasi tersebut tidak jelas arahnya dan sulit mencapai kesuksesan. Contohnya jika ingin mengikuti sebuah lomba, kita harus mempunyai target untuk lebih mamacu semangat kita. Disinilah setiap anggota harus mempunyai tujuan yang sama. Misalnya targetnya dalah menang dan mendapat juara 3 besar. Bayangkan apabila yang satu memiliki tujuan hanya ingin mencari pengalaman, yang satu hanya ingin dilihat orang banyak, yang satu hanya ingin mencari teman baru dan lain-lain maka pastinya targer awal yang sudah ditetapkan tidak akan tercapai. tapi apabila setiap kepala sama-sama ingin menang dan juara 3 besar maka tiap orang pasti berusaha semaksimal mungkin dan tujuan awal kemungkinan tercapainya pasti lebih besar.
Kesimpulan
Organisasi mempunyai tipe, bentuk dan skema atau struktur organisasi. Tipe organisasi ada tiga, yaitu: Piramida Mendatar(flat). Piramida Terbalilik dan Tipe Kerucut. Bentuk organisasi ada empat, yaitu: garis, fungsional, garis dan staff, fungsional dan staff. Organisasi mempunyai struktur organisasi, struktur organisasi adalah hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi. Di dalam suatu organisasi juga pasti pernah mengalami konflik organisasi, tetapi seberapa sulit suatu konflik dalam organisasi pasti dapat diselesaikan oleh para anggota asalkan dapat melihat persoalan serta mendudukannya pada proporsi yang wajar. Organisasi tidak hanya terdiri dari satu orang melainkan beberapa orang, dari tiap orang yang ada kita dapat menyatukan tiap ide-ide yang ada sampai kita yakin itulah solusi yang tepat. Jaka tiap konflik yang ada tidak akan ditanggung sendiri.